Selasa, 17 Februari 2015

Yang Sebenarnya Sangat Mengerti


Kepada ibu cuek,
Yang sebenarnya sangat mengerti.

Halo.. apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat.

Aduh, maaf, Bu. Saya memang tak pandai memulai sebuah percakapan. Meski berupa surat sekalipun.

Tiba-tiba saja saya teringat ibu dan ingin menulis surat ini ketika tadi melihat foto-foto semasa kuliah dulu. Ternyata tak ada satupun wajah ibu yang tersimpan di folder foto saya. Mungkin ibu sudah tahu mengapa demikian. Ibu seringkali tidak hadir pada momen-momen di saat mahasiswi-punya-alasan-buat-ngajakin-poto. Pas yudisium nggak ada, pas prom night nggak ada, bahkan pas wisuda pun nggak ada. Kemana kamu, Bu?

Sempat beberapa kali, pada hari-hari biasa, saya dan teman mengajak foto bersama. Tapi, ya begitu, ibu tidak mengindahkan dan pergi begitu saja dengan gaya ibu yang super cozy itu.

Bu, saya merasa sangat beruntung menjadi mahasiswi bimbingan akademikmu. Ibu tidak pernah “pelit waktu” soal pengumpulan askeb—yang pada beberapa dosen lain seringkali di bikin ribet. Dan tidak pernah sekalipun mengundur pembagian IP hanya karena belum mengumpulkan askeb. Awalnya saja kadang bilang tidak bisa, tapi setelah melihat muka-muka kami yang memelas seperti monyet nggak dikasi makan pisang selama sebulan, ibu langsung membagikan lembar hasil IP.

Bu, saya sadar dosa saya sebagai mahasiswi bimbingan sangat bertumpuk. Dan semoga saja tidak mengalahkan tinggi Bukit Jamur—yang akhir-akhir ini lagi ngehits dikalangan anak Pontianak. Maafkan kesalahan saya, Bu. Yang terucap maupun tidak. Yang menggoresi perasaan ataupun membuat malu. Lupakan hutang askeb dan SAP yang belum saya selesaikan, ya, Bu.

Dan terima kasih sudah menjadi ibu pembimbing akademik paling pengertian. Terima kasih untuk waktu istirahat yang ibu relakan untuk mendengarkan ocehan kami. Terima kasih untuk pelajaran gizi yang menyenangkan. Terima kasih untuk semuanya, Bu.

Salam gemes untuk dedek Ghifa.

Yang dulunya Mahasiswi paling kece.
17.02.2015 #Day19 #30HariMenulisSuratCinta

6 komentar:

  1. Wah, Kak Ismi ikutan 30 HMSC ya hehehe keren ah masih terus berlanjut sampai sekarang. Aku udah kalah duluan :p
    Btw, Kak Ismi anak kebidanan? Itu Askeb, Asuhan Kebidanan bukan sih ya? Hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ikutan dong ya. yah.. kalah di hari ke berapa?

      Begitulah..

      Hapus
  2. Yah, mereka-mereka lah yg mengantarkanmu meraih gelar. :)

    BalasHapus
  3. kiranin "ibu" yang dimaksud nyokap lo, taunya dosen toh :)

    BalasHapus

Mohon kritik, saran, dan kasih sayangnya teman - teman :D