Kepada ibu cuek,
Yang sebenarnya sangat mengerti.
Halo.. apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan
sehat.
Aduh, maaf, Bu. Saya memang tak pandai memulai
sebuah percakapan. Meski berupa surat sekalipun.
Tiba-tiba saja saya teringat ibu dan ingin menulis
surat ini ketika tadi melihat foto-foto semasa kuliah dulu. Ternyata tak ada
satupun wajah ibu yang tersimpan di folder foto saya. Mungkin ibu sudah tahu mengapa
demikian. Ibu seringkali tidak hadir pada momen-momen di saat
mahasiswi-punya-alasan-buat-ngajakin-poto. Pas yudisium nggak ada, pas prom
night nggak ada, bahkan pas wisuda pun nggak ada. Kemana kamu, Bu?
Sempat beberapa kali, pada hari-hari biasa,
saya dan teman mengajak foto bersama. Tapi, ya begitu, ibu tidak mengindahkan
dan pergi begitu saja dengan gaya ibu yang super cozy itu.
Bu, saya merasa sangat beruntung menjadi
mahasiswi bimbingan akademikmu. Ibu tidak pernah “pelit waktu” soal pengumpulan
askeb—yang pada beberapa dosen lain seringkali di bikin ribet. Dan tidak pernah
sekalipun mengundur pembagian IP hanya karena belum mengumpulkan askeb. Awalnya
saja kadang bilang tidak bisa, tapi setelah melihat muka-muka kami yang memelas
seperti monyet nggak dikasi makan pisang selama sebulan, ibu langsung
membagikan lembar hasil IP.
Bu, saya sadar dosa saya sebagai mahasiswi
bimbingan sangat bertumpuk. Dan semoga saja tidak mengalahkan tinggi Bukit Jamur—yang
akhir-akhir ini lagi ngehits dikalangan anak Pontianak. Maafkan kesalahan saya,
Bu. Yang terucap maupun tidak. Yang menggoresi perasaan ataupun membuat malu. Lupakan
hutang askeb dan SAP yang belum saya selesaikan, ya, Bu.
Dan terima kasih sudah menjadi ibu pembimbing
akademik paling pengertian. Terima kasih untuk waktu istirahat yang ibu relakan
untuk mendengarkan ocehan kami. Terima kasih untuk pelajaran gizi yang
menyenangkan. Terima kasih untuk semuanya, Bu.
Salam gemes untuk dedek Ghifa.
Yang dulunya Mahasiswi paling kece.
17.02.2015 #Day19 #30HariMenulisSuratCinta
Wah, Kak Ismi ikutan 30 HMSC ya hehehe keren ah masih terus berlanjut sampai sekarang. Aku udah kalah duluan :p
BalasHapusBtw, Kak Ismi anak kebidanan? Itu Askeb, Asuhan Kebidanan bukan sih ya? Hehehe.
ikutan dong ya. yah.. kalah di hari ke berapa?
HapusBegitulah..
Yah, mereka-mereka lah yg mengantarkanmu meraih gelar. :)
BalasHapusThat's right.
Hapuskiranin "ibu" yang dimaksud nyokap lo, taunya dosen toh :)
BalasHapushahaha begitulah.
Hapus