#CS 2: Ngobrol Bareng Praja IPDN

Saya adalah satu dari ribuan cewek yang menyukai pria-pria berseragam. Misalnya, nih, polisi, TNI, pilot, spiderman (Spiderman pake seragam, kan?). Mereka-mereka itu, para pria berseragam, terlihat rapi, gagah, dan terpelajar. Dan yang paling penting, biasanya mereka, pria-pria berseragam tadi, ganteng.

Nah, di segmen Cerita Sahabat kali ini saya menghadirkan seseorang yang juga memakai seragam tetapi bukan polisi, TNI, pilot, ataupun spiderman.

Dia adalah teman segeng (ciailah geng) saya sewaktu SMP dulu. Fathurrahmi, seorang praja IPDN tingkat wasana.

 

gak beda jauhlah sama saya, kan?

(Misi terselubung: siapa tahu dikenalin sama pria-pria ganteng berseragam temannya Ami)

FYI aja nih, selama melakukan obrolan digital ini, sempet kehenti dua kali karena dia harus upacara. Upacara makan dan upaca malam. Nah, ngeganggu banget nggak tuh, gue, eh, saya.

Langsung aja, check it out..

Hai.. Ami, anyeonghaseyo. Selamat datang di UNYUKK BLOG. Thank you, ya, udah mau dikepoin.

Hai.. anyeongaseyo. Yoi, no problem.

IPDN itu apaan sih, Mi?

Insitut Pemerintahan Dalam Negeri. Salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, yang udah ada dari tahun 1956. APDN, STPDN, sampai sekarang udah jadi IPDN. IPDN itu institusi yang sifanya nasional dan di bawah naungan Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri).

Oh..

Jadi, yang diluar IPDN itu cuman ikut-ikutan dan biasanya tanpa ada izin dari Kemendagri.

Gimana ceritanya bisa masuk IPDN, Mi?

Awalnya cuma mau cari sekolah-sekolah gratis aja. Eh, teman aku, Levana, kenalkan?? Ngajakin daftar IPDN. Aku ragu karena emang nggak ada niat sama sekali daftar disitu.

Oh, Levana. *padahal gak kenal* *atau mungkin lupa*

Terus??

Ya, ikut aja. Soalnya daftar administrasi dan tes wawancaranya gratis.

Hidup gratisan!!

Setelah ikut tes ini itu, Alhamdulillah lulus. Si Vana malah gugur di tes kesehatan.

Tes “ini itu” emang tes apa aja? Perasaannya dinyatain Lulus semua tes gimana, Mi?

Tes administrasi (kelengkapan berkas), tes wawancara, psikotest, tes kesehatan, samapta, dan tes akademik. Semuanya pake sistem gugur. Yailah, Mie. Saat itu aku benar-benar merasa kalau do’a orang tua untuk anaknya itu emang manjur.

Yup! Do’a orang tua itu obat segala jenis penyakit. Setelah itu resmi dong jadi praja IPDN?

Belum. Itu baru lolos di tingkat provinsi. Setelah itu dibawa ke Jatinangor, diulang lagi tes kesehatan, samapta, sama wawancara. Kalau gugur ya dipulangkan.

Ya ampun, gitu amat ya. Setelah lulus tes lagi di Jatinangor ngapain, Mi? Oh, iya, Jatinagor tuh sebelah mana Jatibening, Mi? *sok tau*

Jadi Capra, dong. CALON PRAJA. Lalu ikut Latsar Mendispra (Latihan Dasar Mental dan Disiplin Praja). Itu dikirim selama sebulan ke Pusdikif (Pusat Pendidikan Infanteri) di Cimahi dan Pussenif (Pusat Kesenjataan Infanteri) di Cipatat.

FYI, dulu Pak SBY juga keluaran Pusdikif. Jadi, Pusdikif ini kayak alamamater kedua kami, Praja IPDN. Terus kedudukan kami setingkat sama Perwira. So, Tamtama sama Bintara hormat sama Praja IPDN.

*Hormat*

Balik dari Lasar Mendispra, tuh, muka nggak karuan. Modelnya kayak pendidikan tentara, gitu. Kayak wajib mileternya oppa-oppa.

Wih, seru tuh.

Yup! Pokoknya semboyan habis Latsar, tuh, “Indah untuk dikenang, pahit untuk diulang”.

Wait! Jatinangor, tuh, di Kabupaten Sumedang, Bandung. Kalau Jatibening di Jakarta, bukan ya?

HAHAHA. Iya, kali. Abis Latsar ala-ala Oppa, resmi jadi Praja IPDN, deh, ya?

Yoi. Balik Jatinangor trus pengukuhan jadi Muda Praja. Tingkatnya tuh ada 4. Dari tingkat 1 sampai 4, ada Muda, Madya, Nindya, Wasana. Kalau sekarang aku udah WASANA.

Ciee.. Kakak senior. Eh, kemarin sempet di Papua juga, kan? Itu ngapain?

Iya, dong.

Nah, gini. IPDN, tuh, ada kampus pusat sama kampus regional. Sistemnya kumpul, sebar, kumpul. Tahun pertama di kampus pusat (Jatinangor), tahun kedua dan ketiga disebar di 7 kampus regional. Ada di Bukittinggi (Sumatera Barat), Rokan Hilir (Riau), Makasar, Mataram, Manado, Pontianak, dan Jayapura. Karena sistem penyebarannya random, aku dapet kampus regional di Papua.

Sekarang masih di Papua, Mi?

Nggak lagi. Aku udah tahun keempat jadi semua yang di kampus regional balik ke kampus pusat di Jatinangor lagi.

Kenangan sewaktu di Papua apa aja? Pernah ke Raja Ampat, nggak?

Banyak, Mie. Kalau di kampus daerah kebersamaan lebih terasa, soalnya kalau di kampus pusat orangnya ribuan. Kalau di daerah kan cuma rausan. Apalagi wisata alamnya Papua, beeeeh. Pantainya pasir putih, air sama langitnya biru, dasar lautnya bukan pasir tapi rumput laut sama batu-batu gitu. Lautnya itu ada gradasi-gradasi warna, gitu. Pokoknya cantiklah. Belum lagi gunung sama bukitnya, beeeehhh. Bukit Teletubbies, bro.

Hih.. Bikin ngiri.

Raja Ampat sih belum pernah. Teman-teman aku aja yang udah. Soalnya kalau liburan panjang aku pasti pulang ke Kalimantan, Mie.

Yaudah. Nanti barengan aja ya ke Raja Ampat. HAHAHA.

Eh, kuliah IPDN seserem yang di tipi-tipi nggak sih?

HAHAHA. Nggak, kok. Kalau mau tahu kuliah sini, dong.

Oh, iya, Mie. Aku, tuh, sering banget ketemu anak-anak IPDN dimana-mana pakai seragam lengkap. Di Mall lah, di pasarlah, di ATMlah, di kelotoklah, dimanapun. Itu emang diwajibkan pakai seragam terus atau gimana, Mi?

Yoi, wajib selama terikat sama pendidikan.

Oh.. begitu. Trus, nantinya lulusan IPDN ngapain aja, Mie?

Karena IPDN itu ikatan dinas, jadi semuanya terikat dan bakalan jadi PNS. Ada juga yang di Kementerian, jadi dosen IPDN, atau jadi pengasuh (setelah 2 tahun di beasiswain S2 di IPDN). Tapi, kalau nggak mau ribet, ya balik ke daerah masing-masing, jadi PNS, dan terserah Bandiklat Provinsi mau ngeletakin kita dimana.

Yailah ngeletakin. Mi, ada pesan-pesan nggak buat yang pengin jadi Praja IPDN?

Sebelum masuk persiapkan diri secara fisik dan mental, karena setelah masuk nggak ada kata untuk balik kanan. Siap mengabdi untuk Negara. Tetap yakin dan semangat.

*Mendadak hormat*

Sekali lagi, Thank you so much untuk kerelaannya dikepoin, Mi. Salam buat abang-abang Praja ganteng, yaaaa.

#tetepusaha 

Bagi yang pengin tahu lebih jauh soal Praja-Prajaan langsung aja tanya sama Ami di akun instagramnya @teruamii (kali aja kalian dikenalin sama temen-temennya).

Nb: Obrolan ini sudah di edit sesuai keperluan dan telah disetujui untuk nangkring di UNYUKK BLOG oleh yang bersangkutan.