Kepada Ge.
Pada pagi yang sedikit riuh karena rintik hujan, aku duduk di dekat jendela. Aku teringat tentang pantai yang kemarin ku kirimi surat. Ia menjelma seperti sinar fajar yang setiap pagi ingin aku padamkan. Aku kembali teringat tentangmu, Ge.
Gemuruh petir dalam derasnya hujan semakin mempertegas keping-keping memori. Mereka tersusun kembali menjadi sebuah harapan. Kenangan keparat itu sungguh tak tahu malu, Ge.