Sabtu, 31 Januari 2015

Setidaknya Sampai Hujan Reda


Kepada Ge.

Pada pagi yang sedikit riuh karena rintik hujan, aku duduk di dekat jendela. Aku teringat tentang pantai yang kemarin ku kirimi surat. Ia menjelma seperti sinar fajar yang setiap pagi ingin aku padamkan. Aku kembali teringat tentangmu, Ge.

Gemuruh petir dalam derasnya hujan semakin mempertegas keping-keping memori. Mereka tersusun kembali menjadi sebuah harapan. Kenangan keparat itu sungguh tak tahu malu, Ge. 

Jumat, 30 Januari 2015

Kepada Pantai Dengan Senja Terindah


Kepada pantai dengan senja terindah.

Hai.. Sedang apa kau? Masih menunggu deruan ombak kah? Masih berselimutkan butiran pasir dan kerangka-kerangka binatang laut kah? Masih menitipkan rindu pada burung pemakan ikan kah? Masih tenggelam dalam petang yang riuh kah? Atau masih asyik bernyanyi dengan hembusan angin yang mengoyang-goyangkan nyiur-nyiur kah? 

Sabtu, 24 Januari 2015

NUEL [Chapter 1]



Jika dia benar menyukaimu dia pasti menghubungimu, 
bertanya kabar setidaknya.

~~

“Mengapa kau suka menulis?”
“Seperti kau yang menyukai kopi, tak ada alasan khusus, hanya saja nyaman.”

instagram @iszzme

Menulis pekerjaan menyenangkan. Kau tahu, menggerakkan jari-jari di atas keyboard membuatku seakan menari dengan indah dalam sebuah gedung yang bergema. Dengan hentak kaki sebagai musik iringan tarianku. Tak.. tuk.. tak.. tuk…

Rabu, 14 Januari 2015

COMEBACK


*Pake boot, pake celemek, pake masker, bawa sapu*

Yup, saya siap bersih-bersih. Sarang laba-laba sepanjang mata memandang, nih. Maklum hampir sebulan lebih nggak ngeblog.

Saya. Blogger. Jahat.

Saat ngelihat arsip blog, saya nggak nyangka, geleng-geleng sampai leher hampir lepas. Desember was no blog post.

Saya. Sungguh. Blogger. Jahat.

Jadi, sebelum Januari ini berakhir dan sebelum saya benar-benar buta dengan apa yang namanya ngeblog, saya akan menulis lagi. Mulai rajin menulis lagi. Seenggaknya dalam satu bulan ada satu postingan. Seenggaknya…