Rabu, 29 Januari 2014

Berpisah Untuk Bertemu


Sabtu kemarin merupakan hari terakhir wali kelas saya mengajar di kampus. Namanya Ibu Lilik. Ia adalah sosok wali kelas yang berkharisma, tegas, baik hati dan nggak gengsi berbaur bersama kami, mahasiswi-mahasiswi unyu nan kece yang rada-rada alay dan kompor. Katanya ia akan pulang ke kampung halamannya, berkumpul bersama keluarga di Bengkayang.

Meski masih nggak setuju dengan keputusan Ibu Lilik untuk pindah dan pergi meninggalkan kami, mahasiswi-mahasiswi unyu nan kece, Saya berusaha untuk merelakan jika itu benar-benar membuat ia lebih bahagia dan sukses di sana.

Sebulan yang lalu, sebelum kepindahan Ibu Lilik, juga ada dosen yang pindah. Dia adalah salah satu dosen favorite saya. Berbeda dengan Ibu Lilik yang jauh sebelum hari kepindahannya, mengabari dan berpamitan, namun ibu yang satu ini tidak. Tega? Iya, banget. Meninggalkan kami, mahasiswi-mahasiswi unyu nan kece tanpa sepatah kata sedikitpun. Namun, saya yakin pasti ada alasan yang membuat ia tidak memberitahu atau memang sayanya yang nggak tahu alias kudet -kurang update-. Dari gosip yang saya dengar, ia pindah ke Jawa. Dan ternyata bener, ia pulang ke kampung halamannya itu, Jawa. Ah, homesick dimana-mana.

Kamis, 23 Januari 2014

Hai.. Cinta Pertama


Sudah pernah menonton film ini ?

Alya dan Sunny

Ya, judulnya "Cinta Pertama". Film tersebut diputarkan di bioskop sekitar tahun 2006 dan selalu sukses membuat saya menghabiskan banyak tissue setiap kali menontonnya. Kecintaan Alya kepada Sunny yang disebutnya cinta pertama itu, sungguh luar biasa, seluruh ruang di hatinya hanya teruntuk dia, Sunny. Mungkin itu yang membuat saya tidak pernah bosan menonton film ini, lagi, lagi dan lagi.

Memang, saya tidak tahu banyak tentang cinta. Namun, yang saya tahu, cinta itu adalah pertemuan hati dan hati yang dilandasi rasa kasih sayang, nyaman, dan apa adanya. Datang dari hati, juga terkadang akibat dari ketidaksengajaan. Ya, kebiasaan. 

Minggu, 12 Januari 2014

Perjalanan Panjang untuk Lulus (eps.5)


Hai.. selamat menikmati tahun 2014. Di postingan pertama tahun ini, saya mau ngelanjutin cerita PKL, nih. Baru ingat kalau Perjalanan Panjang untuk Lulus belum selesai. Oke langsung aja ya, lanjutan dari episode 4. Check it out..

***

Sekitar pukul 16.00 WIB kami tiba di Bapelkes. Ternyata jarak antara Bapelkes dan Borobudur nggak jauh-jauh amat, hanya sekitar 20 menitan. Andai jarak hati kamu ke hati aku sedekat itu ya, pasti aku bahagia dan kamu sudah tentu tidak.

Seperti yang sudah saya ceritakan di episode pertama, Bapelkes itu adalah Balai Pelatihan Kesehatan. Jadi, selain ruang belajar (penyampaian materi pelatihan) juga ada asramanya. Satu paket, lengkap. Teman-teman, sekarang aku anak asrama. heheheh

Setelah menurunkan koper dan printer masing - masing, kami berkumpul. Bukan untuk tawuran tapi untuk pembagian kamar. Satu kamar untuk tiga orang. Dan saya kebagian kamar di asrama Kenanga nomer 12 bersama Ve dan Ayu. Kami juga tergabung dalam satu kelompok. Iya, pembagian kamarnya emang berdasarkan kelompok.