Ada
yang bilang “mencintai nggak harus memiliki” entah seperti apa orang bilang
kalimat itu pertama kali. Tapi yang pasti, dia adalah orang yang kuat. Dia
adalah orang yang mampu tersenyum meskipun si “tanda kutip” tersenyum bukan
karenanya dan bukan untuknya. Dia adalah orang yang mampu membendung segala
perasaannya demi suatu pertalian. Ya kamu benar “pertemanan”.
Tapi
yang aku tahu, aku yang pernah mengalami, mencinta tanpa memiliki hasilnya
adalah sakit. Sungguh sakit. Coba kamu pikir. Ketika kamu adalah aku. Memang,
senyum tak mengerut dan mata tak jua meneteskan
air mata. Tapi hati kian menangis dan seaakan mengempes. Sakitnya, sama seperti
kamu meniup balon sekuat-kuatnya dan pecah.