Senin, 02 Februari 2015

Kepada Ge (Lagi)



Kepada Ge
Yang, mungkin, sudah melupakanku.

Maaf aku mengirimimu surat lagi. Aku tidak peduli jikalau kau membaca atau tidak surat ini. sungguh tidak peduli. Aku hanya ingin menulis, dan aku tidak tahu pada siapa lagi aku menuliskan surat ini selain padamu. Andai saja kau tahu kepada siapa selainmu, beritahu aku, Ge.  

Ge, aku sedang bingung. Kepalaku dipenuhi ide-ide dan memohon untuk dituang dalam selembar kertas putih. Tetapi, aku tak tahu harus bagaimana menuangkannya. Aku ragu menuangkannya dalam tulisan. Aku takut tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu. Setidaknya tidak lewat dari tanggal 8 februari. Ya, betul, Ge. Aku sedang menjalani sebuah proyek menulis (lagi).

Tetapi yang aku herankan aku selalu sanggup menulis untukmu. Merangkai huruf demi huruf menjadi kata. Merangkai kata demi kata menjadi kalimat. Merangkai kalimat demi kalimat menjadi paragraf. Lalu merangkai paragraf demi paragraf menjadi sebuah surat seperti ini. surat yang selalu untukmu, Ge.

Ge, sudah dulu, ya. Sepertinya aku sudah tahu apa yang harus kutulis untuk proyek menulis. Terima kasih sudah membaca (ataupun tidak) surat ini, Ge. 

Yang, mungkin, sudah kau lupakan. 
02.02.2015 #Day4 #30HariMenulisSuratCinta

10 komentar:

  1. I hope your Ge will read this letter..
    And I hope you will finish your project!

    Ganbatte.. :D

    BalasHapus
  2. Ah, proyek menulis nulisbuku, Kak? ^^

    BalasHapus
  3. i can feel that. menulis untuk seseorang yang berkemungkinan kecil akan membaca tulisan yang sudah kita buat untuk dia. kayak gue dulu...
    btw, ge itu siapa? ge pamungkas?

    BalasHapus
  4. Tiap hari jadi keterusan baca suratnya nih :)

    BalasHapus

Mohon kritik, saran, dan kasih sayangnya teman - teman :D