Selamat tanggal empat belas februari, Ge.
Sayang sekali tidak ada apa-apa tentang kita yang
tertinggal pada hari ini. Karena memang tidak pernah ada apa-apa diantara kita.
Hanya sekedar teman yang kebetulan aku suka, yang mungkin tidak bagimu.
Dulu aku menerjemahkan segala peduli dan pesan
yang seringkali berlarut-larut adalah sebuah balasan untukku. Hingga akhirnya aku
sadar bahwa itu hanya sebuah kesopanan.
Lalu kamu berhenti, lalu kamu pergi.
Tapi, mengapa kamu datang kembali setelah aku
hampir mampu meninggalkan semuanya? Hadir mewarnai hari - hari sepiku. Menyalakan lagi
lampu pada ruang gelap hati. Memberikan harapan bahwa kita bisa bersama. Aku
dan kamu. Berdua.
Lalu kamu berhenti lagi, lalu kamu pergi lagi.
Mengapa?
Ge, aku ingin bertemu denganmu. Tapi dengan
kamu menemuiku. Kamu yang ingin bertemu denganku. Saling bertatap muka untuk
menjawab pertanyaanku. Sekarang, besok, lusa, kapanpun. Aku tidak akan
bersembunyi. Tidak akan pernah.
Ge, temui aku. Dan jelaskan! Mengapa?
Surat bertema : Just Say It!
Untuk yang pernah—dan masih
14.02.2015 #Day16 #30HariMenulisSuratCinta
hmmm,, jadi gini, Aku bisa jelasin..
BalasHapusBukan nggak mau ketemu, cuma belum bosen aja sama yang ini. *sambil gandeng cewe lain*
-Arie Ge-
Tidaaaaakkkkkk
HapusHmm, baiklah. Akan ku jelaskan.
BalasHapusKamu itu bagaikan bulan di kala senja. Cantik, begitu indah dan mempesona.
Tapi percuma, maafkan aku. Karena saat ini aku masih bersama mentari.
-Aku sedang menganggap bahwa dirikulah Ge-
Kapan bulan bisa bersamamu?
Hapussayangnya gue enggak kenal Ge, kalo kenal gue bisa sampein salam kalo lo butuh penjelasan.. ya sapa tau nanti bisa ada pencerahan.. seperti mungkin Ge bakalan curhat sambil nraktir mie ayam atau minimal bubur ayam.
BalasHapusTapi kan ini semacam 'ceritanya' gitu, ya.
gak apa-apalah..
Iya, bang, mie ayam, bang.
HapusTrus Ge-nya mau ketemu ngga? ._.
BalasHapusEntahlah. Bahkan aku tidak tahu apa dia membaca surat ini atau tidak.
Hapus