Macau. Hal pertama yang terlintas di
pikiranku saat mendengar itu adalah “Boys Before Flowers”. Salah satu drama
Korea yang aku dan kamu sukai. Kita melewati setiap minggu bersama untuk
menonton drama ini. Kadang kamu menonton di rumahku, kadang pula aku yang
menonton di rumahmu.
Boys Before Flowers |
Ada satu episode yang membuat kita semakin dekat. Episode 14. Kala itu Geum Jan Di menyusul Goo Jun Pyo ke Macau. Banyak hal yang kita bicarakan mengenai episode ini. Kerinduan, keraguan dan tentang Macau itu sendiri. Episode ini pula yang kupikir, membulatkan tekadmu mengajakku ke sebuah café sekadar memperbincangkan ini dan itu. Kamu mulai banyak omong, Aku seperti biasa selalu bersemangat mendengarkan.
“Kerinduanlah
yang membawa Geum Jan Di ke Macau” katamu.
Aku mengangguk mengiyakan
perkataanmu. Kamu banyak tahu mengenai drama ini. Ku pikir laki-laki hanya
menyukai sepak bola, tapi kamu berbeda. Kamu juga menyukai Drama Korea
sepertiku. Itulah salah satu alasanku merasa nyaman didekatmu.
“Lalu
keraguan?” tanyaku menggodamu.
“Keraguan
adalah bumbu dalam suatu hubungan. Bumbu memiliki berbagai macam rasa, seperti
manis, pahit, asin dan asam.” Jelasmu dengan melontar senyuman hangat
Senyum itu yang sampai saat ini
menghidupiku. Aku menyimpannya jauh di relung hati. Bahkan lebih jauh lagi.
Sampai tidak ada orang lain yang mampu menggapainya. Akupun tidak.
“Macau!!”
“Ya,
Macau. Dimana itu?”
Saat itu aku mengetahui satu
rahasia lagi tentangmu. Kamu sangat menyukai Macau. Kota dengan malam yang
indah, katamu. Kamu memiliki mimpi untuk berkeliling Macau, bekerja di Macau,
menikah di Macau, lalu hidup di Macau.
Kota yang berada di sebelah barat
daya Hongkong itu mencerminkan integrasi budaya Tiongkok dan Portugis. Bangunan-bangunan
peninggalan sejarahnya merupakan paduan Timur dan Barat. Arsitektur kota begitu berseni
tinggi. Bahkan ada 25 peninggalan budaya di Macau yang terdaftar sebagai
warisan dunia UNESCO.
“Tiga
alasan yang membuatku sangat ingin pergi ke Macau” Katamu.
“Apa itu?”
tanyaku penasaran.
“Pertama, Macau Fisherman's Wharf”
Aku melongo-dongo. Terheran-heran
menyaksikan antusiasmu menjelaskan tentang Macau Fisherman’s Wharf.
Macau Fisherman’s Wharf adalah
taman hiburan pertama dan terbesar yang dibangun di Macau. Pusat perbelanjaan,
kuliner, taman hiburan dan “itu”. Kamu menaik-turunkan alismu dan aku mengerti
apa yang kamu maksud. Sesuatu yang dilarang di Indonesia tapi legal di Macau.
“Dinasti
Wharf, Macau
East Meets West dan legenda Wharf adalah tiga bagian utama dari Macau
Fisherman’s Wharf”.
“All in
one” jelasmu lagi.
Tanpa aku sadari, aku larut dalam
ceritamu. Berdua berkeliling di Macau
Fisherman’s Wharf, menikmati keindahan bangunan di Dinasti Wharf, mengabadikan momen berdua di Macau
East Meets West yang merupakan perpaduan antara tradisi
oriental dan desain-desain barat. Lalu mencoba semua fasilitas rekreasi di Legenda Wharf.
Tak lupa membeli
beberapa souvenir dan mencicipi
makanan khas Macau di restoran sekitar Macau
Fisherman’s Wharf.
Gerbang masuk Macau Fisherman's Wharf |
Macau Fisherman's Wharf |
Macau Fisherman's Wharf di malam hari |
Macau Fisherman's Wharf. All in one |
One of the beautiful Macau Fisherman's Wharf |
“Lalu apa
lagi?”
“Yang kedua,
Macau
Sky Tower”
Macau
Sky Tower merupakan bangunan modern yang menjulang ke langit dengan tinggi 338 meter. Kamu ingin
menikmati keindahan kota Macau dari puncak Macau
Sky Tower. Ada 61 lantai yang bisa dikunjungi dengan konsep one stop entertainment, katamu.
Tak hanya itu, jelasmu lagi, Macau Sky Tower juga menyediakan
bioskop, cafe, restoran, sampai
wahana-wahana ekstrim yang menggiurkan
untuk pecinta tantangan.
“Wahana
ekstrim?”
“Iya,
sangat amat ekstrim”.
Mast Climb: Mendaki
Macau Sky Tower hingga ke ketinggian sekitar 338 meter dari permukaan laut. Bungee
Jump: Melompat
dengan kecepatan 200 meter
permenit dari ketinggian 233 meter di atas tanah. SkyJump: Merasakan sensasi terbang. Meluncur pelan hanya berkecepatan
sekitar 75 km/jam saja dan bisa menikmati suasana dan pemandangan kota Macau
dan juga Macau Sky Tower. Skywalk
X: Berjalan di atas
ketinggian tanpa ada pegangan. Memutari sekitar area outdoor Macau Sky Tower
tanpa perlindungan handrail.
“Semuanya
aman, segala perlengkapan berstandar internasional” ucapmu dengan antusias.
…….
Malam semakin larut.
Sudah dua gelas kopi susu kita habiskan. Anehnya aku masih betah mendengarkan
ceritamu. Tak ada kantuk sedikitpun yang kurasa. Sayangnya kamu tidak menyadari
hal itu.
Kamu mengantarku
pulang. Kamu meminta maaf kepada Mama yang begitu khawatir kepadaku. Maklum aku
tidak pernah pulang selarut ini. Untungnya Mama mengenalmu begitu baik.
“Apa
alasan ketiga?” tanyaku sebelum kamu meninggalkankuu
“Kamu
akan tau jika kamu melihat Macau” jawabmu
singkat seraya mencium keningku.
Tahukah kamu?! Sejak
malam itu aku ingin sekali pergi ke Macau. Menemukan jawaban pertanyaanku
padamu. Aku merasa sangat amat bodoh karena tak menyadari salam perpisahan
yang coba kamu sampaikan. Aku terlalu senang bisa bersamamu malam itu,
bercerita tentang Boys Before Flowers dan Macau hingga larut.
5 tahun telah berlalu
sejak percakapan panjang kita malam itu. Aku selalu berusaha menghubungimu tapi
tak pernah mendapat tanggapan. Rumahmu pun sudah berpenghuni baru. Kabar terakhir yang ku dengar dari seorang
teman, kamu berhasil menyelesaikan study di UNDIP lalu hijrah ke Macau.
Sampai saat ini aku tak
tahu apa alasanmu mengabaikan lalu meninggalkanku begitu saja. Sampai saat
ini juga aku masih mengumpulkan receh demi receh untuk menemukan jawaban dari
pertanyaanku padamu. Untuk pergi ke Macau.
Ingatkah kamu, masih
ada dua episode Boys Before Flowers yang kita lewatkan. Kita berjanji tidak
akan menontonnya jika tidak bersama.
Baik-baiklah kamu di
sana. Aku akan menyusulmu. Menemukan jawaban dari pertanyaanku dan
menyelesaikan dua episode Boys Before Flowers yang kita lewatkan.
Tunggu aku.
Aku akan berangkat ke
Macau secepatnya.
.....
Tulisan ini diikutsertakan dalam
kala kunjungan kerja ke Macau, emang ngga sempat berkeliling dan menikmatipanorama dan segala keindahan dan fasilitas yang ada di sana...cuman nyobain bungge jump doangan seh....menantang banget sih.
BalasHapusWah pernah ke Macau. Keren.
HapusMeluncur pelan hanya berkecepatan sekitar 75 km/jam. Sebagai informasi 75km/jam itu kenceng neng...
BalasHapusklo yang gw tau dari film2 china biasanya macau di jadiin tempat orang2 kaya buat ngabisin duit mereka (judi).
btw sukses GAnya
Dalam dunia per-skyjumping-an kecepatan 75 km/jam masih pelan. Sepelan mahasiswa/i ngerjain skripsilah kira-kira. :D
Hapus*pinter ngeles*
75 km per jam pelan
Hapusberarti kalo aku jatuh cinta berapa tuh kecepatannya
abisnya cepet banget datangnya
*secepat ilangnya
haha
Kalo itu mungkin 3 kali lebih cepat dari kecepatan cahaya.
HapusGokil! Macau keren banget.. Pengen ke sana juga jadinya :D
BalasHapusYuuuukkk
Hapusasik juga ke macau
BalasHapusanggap aja las vegas kw
haha
(((KW SUPER)))
HapusLas pegas kaya makao gitu emang?
HapusYup
Hapuswah keren cara mengulasnya. dijadikan kayak obrolan ringan. mantep kak. gua kurang suka drama korea yang cinta-cintaan sih. sukanya yang action atau spy gitu.
BalasHapusgood luck GA nya ya
Yanf cinta-cintaan malah lebih seru loh.
HapusAmiin.
Kok Macau Sky Towernya keren ya? Mbak, ANGKUT AKU KESANA, MBAK. ANGKUT AKU !!!
BalasHapusDikata pasir kalik diangkut.
HapusAyuk.
baru ngeh
BalasHapusselama ini cuma tau jepang sama paris ajaaaaa
MACAU I WANT YOUU
Yailah
Hapus