Tepat
jam 00.00 WIB handphone berdering. Ku lihat ada 7 panggilan tak terjawab
dan sebuah pesan yang isinya “Happy Birthday”. Tidak ada embel-embel lain,
hanya itu. Belum lama aku memejamkan mata handphone berbunyi sekali lagi. Pesan
masuk bertuliskan “Aku ada di depan pintu”.
Dengan jalan sempoyongan, aku
menghidupkan lampu kamar, lalu keluar menuju ruang tamu untuk membukakan pintu.
“Happy birthday” sambut seorang
lelaki tatkala aku membuka pintu. Ia tinggi, memakai sweater berwarna coklat
tua dan celana jeans hitam. Kedua tangannya memegang kue black forest dengan
taburan keju dan cokelat di atasnya. Dua lilin berbentuk angka 21 menyala lembut
melengkapi keindahan kue.
Aku belum meniup lilinnya. Di sudut
kiri atas tertulis “Happy Birthday”. Lalu di sebelahnya, tidak besar
namun tidak juga terlalu kecil, ada hati disitu. Yang biasa aku tujukan untuknya
dengan melengkungkan ke empat jari dan ibu jari dibawahnya lalu menyatukannya
dengan tangan satu lagi dengan bentuk serupa. Untuknya, dan dari jauh,
tentunya.
Aku belum juga meniup lilin. Ku dengar
lelaki bersweater biru itu menyanyi pelan. “Tiup lilinnya, tiup lilinnya” ucapnya berulang kali.
Aku meniup lilin. Seraya meniup aku
bersyukur kepada Tuhan atas 21 tahun kesempatan untuk hidup dan… apa ini mimpi??
Lelaki yang dari dulu aku suka, yang aku tahu menyukai wanita lain, kini ada di hadapanku, bersamaku, merayakan
hari kelahiranku.
….
Gaes,
fiksi, gaes. Aku menulisnya agar di sisa umurku, maksudku di hari kelahiranku
selanjutnya, aku bisa benar-benar mengalami peristiwa manis seperti itu. Tapi,
bukan berarti aku tidak pernah mengalami peristiwa manis di hari ulang tahun,
loh. Hanya saja.. priaku yang belum dipertemukan Tuhan.
Ulang
tahun adalah momen yang ditunggu setiap orang dan orang-orang yang
menyayangi. Tidak berbeda jauh denganku, setiap tahun di hari kelahiranku
aku akan tahu siapa saja yang benar-benar menyayangiku, siapa yang
berpura-pura dalam kesenangan bersamaku, dan siapa saja yang yang menjalani
ulang tahun dengan sikap acuh tak acuh.
Bagiku,
seluruh 17 mei yang kulalui selama ini adalah momen berharga. Selalu ada
kenangan disana. Selalu ada cinta yang aku terima. Selalu ada syukur yang aku
panjatkan. Dan tentunya selalu ada black forest yang aku cicipi.
Seperti
ini..
zaman doeloe |
21 |
Setiap
tahun aku merasakan perayaan yang berbeda. Di masa kanak-kanak, ibu membuatkan
acara mengundang teman-teman. Beranjak remaja, berbagai kejutan manis dari
keluarga. Dan di masa remaja menjelang dewasa, mendapat curahan kasih sayang keluarga, teman, bahkan kekasih. Sayangnya, untuk yang terakhir belum
kudapatkan.
Salah satu bentuk sayang yang kuterima. |
Terakhir,
untuk kalian, seseorang yang aku kenal atau mungkin tidak, yang berulang tahun
hari ini, kemarin, atau besok.
Selamat
ulang tahun. Semoga panjang umur dan bahagia menyertaimu. Terus bagi dan terima
kasih sayang yang kamu dapat hari ini. Jalani hidup dengan senyum dan jangan
pernah berpikir tidak akan ada yang mengingat hari bahagiamu. Karena sayang
tidak hanya dilihat dari ingatan seseorang. Juga jangan pernah berpikir tidak
akan ada yang menyayangimu. Pasti ada seseorang di luar sana yang diciptakan
untuk mencurahkan kasih dan sayangnya untukmu. Sekali lagi, selamat ulang tahun.
Untuk
Muhammad Antar Jihad, selamat ulang tahun yaa.
Makasih atas partisipasinya ya, Mi. Makasih juga buat ucapannya :)
BalasHapusSama-sama ;)
HapusWiii enak ya dirayain terus ulang tahunnya :'
BalasHapusSekarang mah bukan dirayain tapi merayakan :))
HapusSemoga di ultah selanjutnya ada sang pria idaman yg membawakan black forest.
BalasHapusAmiiin
Hapusbuset dah fiksi, gw udah serius bacanya btw salam buat yang baju merah (paling kiri)
BalasHapusHahaha inget yang digendong, kak. Iya, disampein.
HapusSemoga taun depan uda punya cowok yaaa.. :D
BalasHapusAmiiiin :)
Hapus