Kamis, 11 September 2014

Wonderful Indonesia : Bermimpi Ke Raja Ampat


photo by indonesia.travel


Aku ingin ke Raja Ampat.

Surga yang konon katanya ada seorang wanita menemukan 7 butir telur. Empat diantaranya menetas menjadi pangeran. Waigeo, Salawati, Batanta, dan Misool. Lalu tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu. 

Raja Ampat. Juga berarti Empat Raja. Keempat pangeran tadi tumbuh menjadi seorang Raja. Masing-masing menguasai satu. Waigo, Salawati, Batanta, dan Misool.

photo by wikipedia

Aku ingin ke Raja Ampat.

Menyicipi keindahan laut di ujung kepala burung Pulau Papua. Merebahkan tubuh di pasir putih pantai. Mendengar alunan laju ombak. Tak luput siulan fauna penunggu pantai mengiringi rasa syukur.

Mengobrol santai bersama masyarakat setempat. Membagikan oleh-oleh berupa pinang dan permen. Mereka menyebutnya "Para-para Pinang". Bergiliran untuk bercerita lucu sambil mengunyah pinang.

Alam yang menawan dan masyarakat yang berhati bangsawan. Dua dari berjuta keindahan Raja Ampat.

photo by meiagomulya

Aku ingin ke Raja Ampat.

Menyelam di tumpahan air surga. Menyatu dalam kehidupan bawah laut. Sembari berkenalan satu persatu pada flora dan fauna penghuni Blue Magic. Ada kuda laut katai, wobbegong, penyu, dan ikan pari Manta. Juga tak mau ketinggalan ikan endemik raja ampat, Eviota raja (sejenis ikan gobbi) mengantar berkeliling laut. Di sekitar Salawati, Batanta dan Waigeo, ikan duyung ikut jua mengucapkan hallo.

Kedamaian perairan kepulauan Raja Ampat membuat lebih dari 540 jenis karang keras, lebih dari 1.000 jenis ikan karang, dan 700 jenis moluska, berkembang biak dengan nyaman. Tak heran jika Raja Ampat menyimpan 75% spesies karang dunia.

photo by indonesia.travel

photo by pindito.com

photo by pindito.com
 
Aku ingin ke Raja Ampat.

Menyambangi pulau Missol. Menyaksikan keindahan bawah laut dari sudut pandang yang berbeda. Berkeliling menggunakan boat trip. Menyelinap di celah-celah pulau karang. Mendongak dari atas kapal, menyampaikan salam kepada biota laut.

Menghirup udara segar pepohonan hutan tropis dan mangrove yang hijau permai. Panorama menakjubkan di Missol, Raja Ampat.

Menyebur dalam lautan penuh warna. Ada biru tua, juga ada warna turquoise. Melunturkan segala kesedihan di kolam ciptaan Tuhan

photo by marischkaprudence

photo by marischkaprudence

photo by marischkaprudence

photo by marischkaprudence


Aku ingin ke Raja Ampat.

Menginap di pondok kecil di Lenmakana, lalu sorenya mengantar senja pulang. Membuat api unggun dari patahan ranting-ranting pepohonan. Bernyanyi riang hingga larut ditemani berjuta bintang dan rembulan malam.

photo by rajaampatkab.go.id

Aku ingin ke Raja Ampat.

Menyaksikan festival bahari dari dekat. Mempelajari tarian dan budaya setempat. Bertepuk tangan tak henti-henti karena Atraksi Tari, tarian khas daerah Papua dan tetabuhan Tifa, alat musik khas Papua. Merasakan antusiasme masyarakat Raja Ampat mempertontonkan perahu tradisional yang digunakan nenek moyangnya untuk mengarungi lautan. Melihat cara pengolahan sagu. Juga menikmati beragam makanan khas papua di festival bahari Raja Ampat.

photo by indonesiakaya.com

photo by indonesiakaya.com

photo by indonesiakaya.com

Aku ingin ke Raja Ampat.

Membaur bersama masyarakat. Mendengarkan cerita para nelayan. Mereka menangkap ikan dengan teknologi tradisional. Ada yang menggunakan kalawai -tombak bermata logam tajam-. Ada yang membuat kerambah dari kayu. Ada dengan cara molo, menyelam dengan alat senapan yang dirancang kusus untuk menembak ikan. Bahkan juga ada yang memancing dengan kail tanpa umpan. Mereka menyebutnya Bacigi. Namun, hanya pada ikan yang berkumpul dalam jumlah besar.

photo by meiagomulya

Aku ingin ke Raja Ampat.

Menangkap ikan pada malam hari bersama para pemukat. Menyusuri teluk Mayalibit, lalu menggiring ikan ke tepi pantai diterangi petromaks dan rembulan malam Raja Ampat.

Lalu ikut memancing ikan cakalang dengan menggunakan umpan dari tali raffia yang dihaluskan, diikatkan pada kail pancing.

Aku ingin ke Raja Ampat.

Bertanya apa benar dan apa itu Budaya Sasi. Sasi yang kutahu dimiliki masyarakat Papua. Sasi yang kutahu adalah kesepakatan bersama yang kemudian dinasar. Sasi yang kutahu adalah larangan yang dibuat dan berlaku terhadap seluruh penduduk kampung. Sasi yang kutahu adalah pantangan untuk tidak menangkap ikan, udang, kerang, dan teripang dalam jangka waktu tertentu. Sasi yang kutahu dimaksudkan agar populasi jenis ikan, udang, kerang dan teripang dapat berkembang biak dengan nyaman dalam jumlah besar sehingga tetap terjaga dan pastinya tidak punah.

Aku ingin ke Raja Ampat.

Mengadaptasi kearifan menghargai rumah sendiri. Menjaga perairan sebagai anugerah teristimewa dari Tuhan.

Aku ingin ke Raja Ampat.
Bahkan tidak hanya ingin. Tapi, akan.

Aku akan ke Raja Ampat.

Melakukan apa yang ingin kulakukan. Melepas segala kepedihan dan membawa pulang cerita manis berkeliling pulau karang, mempelajari kearifan dan kebudayaan lokal, menyelam bersama dokung, dan berenang di kolam renang arsitektur agung ciptaan Tuhan. Cerita tentang kebahagian.

Aku akan ke Raja Ampat.
Selanjutnya, bersama Indonesia.travel aku akan menulis “Aku sudah ke Raja Ampat”.


Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog SAIL RAJA AMPAT 2014 
yang dipersembahkan oleh www.indonesia.travel

4 komentar:

  1. great landscape from Indonesia.. aku juga pengen ....

    BalasHapus
  2. Gue juga pengen ke Raja Ampat. yeyeye. Tapi gak bisa berenang. yeyeye. Tapi harus. Suatu saat nanti sebelum gue meninggal. Amin. (m)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga gak bisa berenang. Yeyeye. Sama. Yeyeye. Amiiin

      Hapus

Mohon kritik, saran, dan kasih sayangnya teman - teman :D