sumber |
Langit
mendung mengantarkan siang pada petang. Pun gerimis ikut mengiringi laju
mobilku menuju sebuah café di pinggir kota yang baru saja buka beberapa hari
lalu. Aku dan Dia berjanji bertemu di café bernuansa alam itu. Ia ingin
mencicipi rasa kopi dan aku ingin menulis disana.
Setibanya,
aku berlari kecil dari parkiran menuju teras café. Sambil merapikan rambut yang
terkena rintik gerimis, aku melihat sekeliling. Warna hijau mendominasi tempat
ini. Hijau pada kursi-kursi, hijau pada dekorasi meja, hijau dengan balutan
warna putih pada dinding café, hijau pada hamparan sawah di kiri-kanan café, dan
siluet dua anak gunung dari kejauhan. Ditambah sedikit warna gelap pada langit
karena gerimis. Menciptakan suasana sunyi yang begitu damai.
Aku
menghirup nafas dalam-dalam. Udara pedesaan bercampur rintik gerimis petang.
Surgakah ini? pikirku.
“Hey!”
Aku
terperanjat, tiba-tiba saja dia sudah berdiri di belakangku, sambil menenteng
sebuah tas laptop.
…..
Petang
ini sangat indah. Aku telah menemukan tempat baru yang tak kalah nyaman dari
kamarku—untuk menulis. Dan.. seorang teman bicara. Ya, dia. Menulis, melihat
pemandangan hijau, menikmati gerimis, dan mengobrol santai sambil mencicip
kopi. Sungguh sore yang sangat indah.
Tapi,
tunggu dulu. Ada yang aneh hari ini dengannya. Tak biasanya dia membawa laptop
jika bertemu denganku. Dia punya laptop atau tidak pun aku tak tahu,
sebenarnya.
“Coba isi kolom ini”
Kau
tahu apa alasannya. Dia membawa laptop untuk membuatkanku sebuah blog. Blog
untuk tulisan-tulisanku, katanya. Selain kopi, sepak bola, dan musik, ternyata
dia juga menyukai tulisanku. Aku senang bukan kepalang. Bukan karena dia
membuatkan sebuah blog, tapi karena tahu bahwa dia menyukai tulisanku.
Terima
kasih untuk semuanya, Nuel.
------bersambung------
P.S.
Baca juga cerita sebelumnya “NUEL (Chapter1)”, “NUEL (Chapter 2)”, “NUEL (Chapter 3)”.
Nuel suka tulisanku juga nggak ya, mau juga dong di buatin blog sama Nuel *Yaelah ini anak
BalasHapusMana sih fotonya Nueeeeel.. *kepo*
BalasHapuspemandangannya keren banget nih....
BalasHapusTeduh gitu pas kamu nulis suasananya Mi. Kereen. Nuel mana nih fotonyaa.
BalasHapus