instagram: @iszzme |
Hari ini aku memposting salah satu tulisanku
dalam sebuah blog yang sudah lama kubuat tapi belum berisi apa-apa, atas saran
lelaki itu. Siapa tahu dilirik penerbit lalu kau ditawari menerbitkan buku.
Menyelami hobi dan dibayar, itu istimewa, ucapnya dengan melontar senyum
kepadaku.
Entah hantu apa yang merasuki, aku menanggapi
ucapannya. Hari demi hari aku menulis lalu mempostingnya di blog dan mulai
terbiasa. Aku memposting satu tulisan dalam seminggu, pada hari sabtu jam lima
sore. Sampai hari ini tulisan yang terkumpul di blog—yang masih berdomain
gratisan, sudah berjumlah puluhan.
Hey.. Kau yang membuatku menggilai semua ini,
adakah membaca semua tulisanku? Satu atau dua barangkali. Disana.
------bersambung------
P.S.
Baca juga cerita sebelumnya “NUEL (Chapter 1)” disini.
Oh, jadi si Nuel yang ngeracunin nulis di blog, ya. Gue mulai menerka-nerka kelanjutannya, nih. Kayaknya... tapi gak mau sok tau ah :D
BalasHapusYa, seperti itu.
Hapusbesar juga pengaruh Nuel atas hidupnya blog ini..
BalasHapusCeritanya gitu. Anyway ini fiksi loh ya. :D
HapusGue baca semuanya deh :D
BalasHapusAh kenapa pake bersambung sih. :((
BalasHapusBiar kayak drama korea, Di. :))
HapusSingkat amat, Wi. Pake segala bersambung, udah kayak sinetron-sinetron. :D
BalasHapusGue kalo jadi lu, pasti berterima kasih sama Nuel. :))
Emang sengaja digituin, Yog. Gue mau ngalahin Tukang Bubur Naik Haji. Dan ini fiksi loh.
Hapusbtw itu "Wi" nemu dari mana? :))
Aku baca aku bacaaa
BalasHapusThank you ya.
HapusOh, Jadi ini awal mulanya *menyeringai :p
BalasHapusCiye-ciye.
BalasHapus._.
HapusNuel.. Aku pikir kawan ku yang blogger jugak.. Hahah :D
BalasHapusBukan.
Hapusaku baca kok :')
BalasHapusKa..m...u... Nu...el..? ._.
HapusBohong, ini bukan fiksi, pokoknya nggak mau kalo ini fiksi *apaansih
BalasHapusTenang pasti Nuel baca kok :3