Pulau Sawi (Doc.30.07.17) |
Hai,
Selamat Tahun Baru 2018.
Sungguh
telat sekali aku mengucapkannya, bukan? Hehe. Maklum baru bangun dari tidur
panjang libur mengurus blog. Namun, mumet juga rasanya jika menyimpan segala
cerita dikepala. Kini sudah saatnya aku kembali membagi beban kerja otakku
dengan BLOG, untuk menyimpan segala ceritaku. Menulis blog lagi. Yeay!
Pertama
– tama aku ingin bercerita tentang liburan. Mumpung masih aroma - aroma liburan
sisa tahun baruan. Biar kebawa suasana.
Ingat
postingan-ku dulu tentang Pulau Sawi? Itu, loh, tentang perjalanan menuju Pulau
Sawi tapi tak jadi, dengan judul Pulau Sawi : Traveler 1/2 NEKAD. Tulisan ini
sempat menduduki posisi kedua pencarian google dengan kata kunci “Pulau Sawi”. Itu
artinya tulisanku tentang Pulau Sawi ini, nomer 2 paling sering dibaca.
Sungguh, Betapa senangnya diriku sewaktu itu yang hanya sebagai penulis blog
asal – asalan (Ya, sekarangpun masih asal
– asalan).
Jadi,
berhubung tahun lalu aku sudah benar – benar menginjakkan kaki di Pulau Sawi,
maka akan ku lanjutkan ceritaku. Selamat membaca...
***
Tepatnya
hari Minggu, 30 Juli 2017, aku dan kawan – kawan Puskesmas (oh ya, sekarang aku sudah bekerja di salah satu Puskesmas di daerah
hulu Kota Ketapang) berangkat dari rumah dinas tempat kerjaku menuju Sei Tengar
menggunakan sepeda motor. Ada 3 buah sepeda motor dan masing – masing
berboncengan. Kami berenam janjian berangkat pukul 7 pagi. Tapi, bukan kita
namanya kalau gak ngaret. Alhasil pukul 8 lewat barulah semua pada kumpul dan
berangkat.
Perjalanan
dari tempatku bekerja ini kurang lebih sama jaraknya jika berangkat dari Kota
Ketapang. Namun, yang bikin ruwet adalah kondisi jalan yang aduhai. Ada
beceknya, ada berdebunya, ada tanjakan tingginya, ada batu – batuannya, dan ada
nyebrang sungainya lagi. Aduhai...
Sekitar
Jam 10an kami sudah sampai di Sei Tengar. Dan rupanya ada Alfamart yang baru
buka. Ya, baru! Satu – satunya Alfamart yang ada di Ketapang pada saat itu, ya
di Sei Tengar. Ketapang Kota, mah,
kalah. Kami mampir numpang pipis, beli cemilan, dan duduk – duduk nyemil kue menunggu
kawannya kawanku yang katanya ingin gabung ikut ke Pulau Sawi. Lumayanlah buat
ngurangin biaya patungan sewa kapal.
Seperti
yang sudah kuceritakan di-postingan dulu, untuk menuju ke Pulau Sawi, harus
menyeberang dengan kapal dari Pelabuhan di Sei Tengar. Dari Pelabuhan, Pulau
Sawi-nya sudah kelihatan. Namun, setelah diarungi dengan Kapal milik Pak
Dayat, lumayan memakan waktu sekitar 1 jam-an. Harga sewa Kapal Pak Dayat cukup
Rp. 900.000 lengkap dengan persediaan air minum 2 galon dan kompor gas beserta
pancinya. Berhubung kami berjumlah 6 orang, ditambah 3 orang kawannya kawanku,
jadi patungan Rp. 100.000 perorang.
Pak
Dayat ini orangnya fleksibel, karena Kapal miliknya sendiri, jadi kita bisa
atur – atur sesuai dengan keinginan. Mau nginep ala – ala traveler bisa, mau
jalan – jalan pulang harian juga bisa. Tinggal atur, cocok harga, jadilah.
Ombak
laut pada hari itu cukup kuat hingga membuat kapal yang kami tumpangi oleh kiri
– oleng kanan. Tapi, hal tersebut tidak menyurutkan niat kami untuk tetap
menuju Pulau Sawi.
Sesampainya
di Pulau Sawi, Pak Dayat memberikan pilihan, “Mau main – main di Pantai aja
atau jalan – jalan ke spot terumbu karang tempat main ikan Nemo dulu?”
Kami
kompak menjawab “Jalan – jalan dulu aja, Pak”.
Setelah
berganti pakaian di sebuah rumah kayu yang dibangun di atas laut, tak jauh dari
bibir pantai, kami kembali menaiki kapal dan lanjut menuju spot yang disebutkan
Pak Dayat tadi. Tempatnya agak di belakang dari Pulau Sawi.
Dan...
Nyebuuuurrrrr.....
Airnya
jernih kehijauan. Mungkin efek dari tumbuhan laut di dalamnya. Ikan Nemonya
benar ada. Tapi, aku tidak melihatnya terlalu dekat. Bukan karena aku takut,
tapi lebih ke keinginan untuk tetap hidup. Ya, daripada kelelep gak muncul kepermukaan
lagi. Kawanku yang jago menyelam, sukses melihatnya dari jarak beberapa centimeter saja.
Posisi
kami main – main air cantik ini ada di tengah – tengah laut yang agak dangkal.
Disekelilingnya banyak terumbu karang yang dihuni banyak Ikan Nemo. Namun, agak
dalam. Kalian harus pandai berenang dan menyelam. Atau kalo nekat kayak aku,
minta bopong aja sama teman yang lumayan tinggi untuk sampai ke situ. Ya, tapi,
sama aja sih kalo gak bisa menyelam. Hihi
Matahari
mulai menunjukkan kejayaannya. Kami memutuskan untuk kembali ke Pulau lagi,
untuk makan perbekalan dan meng-explore seisi Pulau Sawi yang gak terlalu luas
ini.
Selanjutnya,
liat foto – foto ini saja dulu, ya.
di atas kapal |
masih di atas kapan. itu pulau sawi-nya sudah terlihat. |
cekrek pertama setibanya di pulau sawi |
cekrek kedua |
cekrek ketiga |
kapalnya pak dayat |
cekrek sebelum nyebur |
nyebyuuurr |
berendem bareng di tengah laut |
balik dari ke pulau |
kelaperan |
cekrek hampir kepleset |
meng-explore pulau |
dengan kekuatan bulan. cekrek cekrek |
aku ada tiga |
cekrek di atas perahu nganggur |
cekrek ala-ala model 1 |
cekrek ala-ala model 2 |
modelnya kegosongan |
Aku
juga sempat bikin video singkat tentang perjalanan ke Pulau Sawi ini.
Sekitar
pukul 15.30 WIB, kami memutuskan untuk pulang. Sampai di Pelabuhan Sei Tengar
satu jam kemudian. Lalu menumpang bersih – bersih dan ganti pakaian lagi di
rumah Pak Dayat. Tepat pukul 17.00 WIB, dua motor pulang ke Ketapang Kota dan
kami rombongan anak puskesmas kurang piknik, 3 motor kembali ke tanah
perantauan lagi. Untuk besoknya kembali bekerja dan pamer foto ke kawan – kawan
puskesmas yang nggak ikut.
Sebelum
berpamitan sama Pak Dayat dan keluarganya (p.s
istrinya baik banget), aku memperhatikan satu – persatu wajah kawanku.
Penuh kegembiraan walau muka merah akibat berenang di tengah laut siang bolong. Juga penuh antusiasme untuk mengulang trip ini lagi meski ku tahu, untuk
sekarang, mereka sangat kelelahan.
Sungguh
perjalanan yang sangat menyenangkan, Kawan – Kawan. Selanjutnya, kemana lagi
kita??
***
p.s
Tulisan ini dibuat dua minggu yang lalu dan baru sempat posting sekarang. Jangan lupa tinggalin komen kalian di kolom komentar biar akunya jadi semangat ngeblog lagi. Dan subscribe juga channel youtube aku. Satu lagi, follow juga akun instagram aku di @iszzme. Hehehe. Sampai berjumpa di cerita selanjutnya.
Aku juga udah pernag ke Pulau Sawi. Emang kece parah. Bikin pengen balik kesana lagi.
BalasHapusHayuk... Pulau Sawi lagi
HapusKelihatannya asyik banget tuh bermain air di Pulau Sawi.. sayang jaraknya jauh dari Bogor. Hikss.. ongkos kesananya pasti mahal banget.
BalasHapusTak apalah setidaknya jadi tahu bahwa di Indonesia ada pulau yang namanya kayak sayur mayur dan pantainya indah.
Makasih sudah sharing Mbak.. dan salam kenal dari Bogor
Waahh.. Kalau dari Bogor sih berat diongkos ya.
HapusSalam kenal juga dari Kalimantan.
Banyak Jackpotnya & Raih Jutaan Rupiah Setiap Harinya :
BalasHapus- Bonus Member Baru 30%
- Bonus Deposit Harian 15%
- Bonus Rollingan 0.5% (Setiap Minggunya)
- Bonus Referral Tak Terbatas 15% (Hingga Puluhan Juta Rupiah)
- Extra Bonus Dari Turnover Bulanan (Tanpa Di UNDI)
Poker Online Indonesia Terpercaya & Terbaik,
Poker Online Indonesia dan Daftar Poker Indonesia
BROKER TERPERCAYA
BalasHapusTRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......
Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!