Rabu, 22 April 2015

Kembali


“I really miss you”

Nay masih memandangi layar handphone. Tertegun oleh kalimat yang baru saja ia baca. Sebuah pesan singkat dari seseorang di masa lalu. Pikirannya melayang terbang pada masa lalu. Anehnya, bukan pada kisah - kisah yang manis. Melainkan kisah pahit tentang keegosisan yang membuat sendiri menjadi pilihan terbaik saat itu.

Ryan. Pacar pertama yang merangkap sebagai cinta pertama. Memutuskan hubungan dengannya hanya karena “Jarak”. Kisah – kisah manis yang mereka ukir bersama mulai dari awal putih abu-abu berakhir tepat pada hari kelulusan. Meninggalkan kesal dan luka yang semakin hari semakin menyebar.

Dan sekarang setelah 3 tahun menghilang tanpa kabar, Ryan kembali. Membawa cerita - cerita tentang masa lalu. Memberontak untuk menguasai kembali relung hati Nay yang sudah lama ia terlantarkan. Memaksa untuk bertemu.

Tapi, luka yang ditorehkan Ryan pada hati Nay belum sembuh betul.

“Kau tahukan, bagaimana rasanya harus berpisah ketika sedang sayang-sayangnya? Bukannya berjuang tapi malah aku ditinggalkan” ucap Nay pada sahabatnya.

Nay hanya tak ingin luka yang hampir sembuh kembali kambuh. Apalagi karena orang yang sama. Nay tak ingin terlena dengan cinta pertamanya. Nay tak ingin menjadi Ryan yang menebar luka.

Karena Nay sudah memiliki Ryan yang lain di sisinya.

….

P.S.
Sedang belajar menulis cerita dengan sudut pandang orang ketiga. Mohon kritik dan sarannya, teman - teman.


21 komentar:

  1. Kenapa berpisah hanya karena jarak? Hiks.. :'

    Sikap Nay uda bagus kok. Sebagai wanita, jangan mau dipermainkan cowok. Toh cowok ngga cumak satu di dunia ini. :D

    Ngga bisa ngritik euy. Ngga jago bikin cerpen soalnya :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah Beb. Jarak doang dipermasalahin. Lo sama Febri aja bisa ya :)

      Hapus
    2. Dibisa-bisain sih sebenarnya. Huahahah :D

      Hapus
  2. Emang penggunaan sudut pandang orang ketiga kadang ribet, karena biasanya kita lebih nyaman pake sudut pandang orang pertama. J.K Rowling berhasil ngebuktiin kalo penggunaan sudut pandang orang ketiga bisa menghasilkan karya spektakuler melalui serial Harry Potter-nya. Cerpen ini udah bagus kok, bisa ngerangkum kisah dalam beberapa kata. Hebat! Kalo boleh ngasih saran, perhatiin ejaan dan tanda baca. Itu ada salah ketik di kata "keegosisan", dan harusnya ada koma (,) sebelum tutup kurung dialog (...ditinggalkan," ucap Nay...). Sorry ya kalo ngoreksi, tapi semoga bisa ngebantu karya selanjutnya lebih baik lagi :-) Good job.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap, Bray, saya benerin ntar. Saya seneng kalau ada yang ngoreksi kok. Terima kasih ya ;)

      Hapus
  3. Saya baru bukan saja komputer atau Aplikasi yang terjangkit Virus, ternyata Web dan blog juga bisa terserang Virus, hal ini baru saya ketahui setelah mendownload File dan ternyata File tersebut tersdeteksi terinfeksi Virus Trojan oleh anti virus AVG versi gratis , ga sengaja iseng pengen lebih tau tentang si trojan ini saya mengklik link yang di rekomendasikan AVG antivirus untuk lebih tau tentang informasi virus tersebut simak disini http://bit.ly/1OGDym6

    BalasHapus
  4. Aku nggak pernah nyoba pake sudut pandang orang ketiga, susah. Mesti pandai pandai mendeskripsikan dengan detil. Saranku sih, mungkin konfliknya lebih dibesar-besarkan lagi, atau diribetin lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nih, susah. Coba-coba aja.

      Thank you sarannya, How.

      Hapus
  5. Weeeh...ini blog cerita keren amaat..
    Seru seru!!

    BalasHapus
  6. Pernah mendalami tentang sudut pandang ketiga, sih. Benar banget kata How Haw, harus lebih detil. Lagian masalahnya hanya karena jarak. Si cowok tinggal datang aja kerumah cewek, usaha lebih untuk maaf, masalah selesai.

    Seharusnya, karena ini cerita fiksi di buat aja masalah yang lebih besar. Contoh, si cewek punya pacar mafia, terus tiba-tiba menghilang di culik alien. Agak aneh emang, tapi ini akan jadi cerita yang lebih menarik, ketimbang pasangan yang hanya berpisah karena jarak.

    Tapi kalau pengen belajar sudut pandang ketiga, menurut gue sih, lo harus baca buku dee lestari. Karena kebanyakan bukunya menggunakan sudut pandang ketiga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehhh.. btw, gue gak menggurui loh. Hanya berbagi sedikit yang gue tahu. Soalnya kita sama masih newbie. Tossssss

      Hapus
    2. Diculik alien? Hmm boleh juga.

      Gpp. Saya malah seneng kalau ada yang ngajarin. Thank you ya ;)

      Hapus
  7. Lagi belajar juga nulis pake sudut pandang orang ketiga. Memang rada sulit sihh.

    Tapi buat saran, coba konfliknya lebih diperbesar kan fiksi yaa memang harus lebih imajinatif sihh hehe

    BalasHapus
  8. Kenapa Ismie memilih judul kembali, sementara isi ceritanya -- menurut saya -- lebih mengindikasikan "tak ingin kembali" ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rencananya biar gak kebaca gitu ceritanya. :D

      iya bener juga sih

      Hapus
  9. well, kembali lagi.. jarak menjadi pelaku utama kandasnya cinta... btw kok aku masih kurang ngeh ya sama orang ketiganya disini itu siapa? alangkah baiknya utk penokohan orang ketiga agak diperjelas :D

    BalasHapus

Mohon kritik, saran, dan kasih sayangnya teman - teman :D