Perjalanan Panjang untuk Lulus (eps.1)

Hai selamat malam….

Kali ini saya akan bercerita sedikit banyak tentang perjalanan PKL (Program Kuliah Lapangan) beberapa waktu yang lalu. Seperti yang sudah saya ceritakan disini karena saya adalah salah satu dari eheeem mahasiswi tingkat akhir yang sebentar lagi akan lulus (amin), saya dan teman-teman diharuskan untuk menjalani PKL seperti yang senior-senior saya lakukan dulu, demi mencapai titik itu, yup KELULUSAN.

Dari angkatan pertama sampai angkatan saya sekarang, PKL selalu dilakukan di Magelang, tepatnya di BAPELKES SALAMAN MAGELANG. You know what BAPLEKES? Balai Pelatihan Kesehatan. Sebelum terjun langsung ke lapangan untuk melakukan survey tentang kesehatan masyarakat, kita akan dibekali terlebih dahulu dengan makanan ilmu dan makanan trik-trik agar survey yang kita lakukan tepat sasaran dan berhasil. Pembekalan makanan ini dilakukan sekitar dua hari. Ah laper 

Untuk itu saya akan membagi cerita perjalanan PKL ini dalam beberapa episode (lu kate sinetron kali yak). Mengapa? Karena perjalanan PKL ini cukup panjang, terhitung dua minggu, gitu.

Yup! episode pertama saya mulai dari sekarang 

You know what? I don't want to know

Melihat fenomena tersebut, seketika mata saya perih, perihnya seperti luka yang ditetesi jeruk nipis. Jangan berpikir saya lebay dan jomblo yak, sejujurnya saya memang sedikit lebay dan sedikit jomblo, sih. Sedikit... 

Pemandangan memerihkan mata seperti diatas adalah teman saya yang lagi mabuk, mabuk cin...... ah gitu deh. Males. Intinya anter-anteran gitu. Di Bandara para temen saya dianter oleh orang tua dan juga…. pacar. Saya dan Agus (teman saya) hanya melongo-dongo melihat, karena saya dan agus adalah anak rantauan dan jomblo, ehem, sorry maksud saya single, ya jadi yang mengantar saya adalah Agus dan yang mengantar Agus adalah saya, kami juga saling anter-anteran loh. Huft deeeh. 

FYI Agus ini adalah teman sekelas saya, dia cewek, kenapa dipanggil agus? Ya karena namanya memang Agus, toh.

Setelah berpamitan, maksudnya melihat teman-teman berpamitan kepada orang tua dan juga… pacarnya, saya juga ikut-ikutan pamitan kepada orang tua dan juga pacar teman saya. Kemudian kami berbaris rapi seperti bebek yang mau nyebrang jalan, masuk bandara, bagasikan barang, chek in, dan kemudian duduk-duduk imut di ruang tunggu.

Nah, di ruang tunggu ini kealayan teman-teman saya meledak – meledak, yup foto-foto. Gaya kucing, gaya monyet, gaya orang ayan, semua gaya di praktekin. Demi kesetiakawanan saya juga ikut foto-foto dong. Ditambah lagi dengan terlambatnya keberangkatan pesawat dari jadwal yang sudah ditentukan. kealayan mereka dan saya semakin tidak terbendung, foto-foto aje terus.

Itu mereka... Masih kalem...

Nah nah nah mulai deh mulai...

Yak semakin menjadi-jadi

Berhubung memori card kumpulan foto-foto alay mereka ada sama teman saya, Jeny, dan si Jeny ini lagi liburan di kampung halamannya, jadi episode pertama ini hanya sampai disini saja. Nanti, saya akan lanjutkan lagi cerita perjalanan PKLnya.

Sampai ketemu di episode kedua.

Cewek unyuk pamit.

Dadaaaah.... 

To be continued....