kosong |
Selamat
malam semua, kembali lagi bersama gue cewek paling cantik seantera blogger dan
jomblo celalu. Yup, untuk mempersingkat waktu, mari kita bercerita, cerita
bersama unyukk.. cihuy..
Seminggu
yang lalu gue ngebet banget pengen makan langsat. Tapi sekarang jujur gue juga
masih mau nerima sih kalo ada yang ngasih sekarang, tentunya gratis. Karena
keinginan tersebut gue dan teman sekontrakan gue, sebut saja dia Eonni, pergi
ke depan komplek sekedar mencari langsat, yang manis dan paling............
murah.
Dari
komplek, gue dan Eonni belok ke arah kiri, sambil melirik ke kanan dan ke kiri
terlihatlah tulisan “LANGSAT PUNGGUR”. Dengan cepat kita berhenti tepat di
depan penjual. Disini, penjualnya tampak semacam keluarga bahagia banget, suami-istri
dengan satu anak yang lagi nangis manja sambil digendong ibunya dan si ayah
yang sedang membelai rambut si anak mencoba membujuknya. Dan..
Gue : “Pak, sekilo berapa?”
Penjual : “12.000 dek” Jawab si bapak yang
kemudian menghentikan belaiannya pada si anak.
Dengan
kode ala-ala film Detektif Conan, gue dan Eonni berdiskusi, kemudian..
Eonni : Bukannya kemaren 3 kilo 20.000 pak?
Penjual : Itu kemaren dek, sekarang ya
sekarang dong.
Eonni : Oh, okeh pak kita beliiiii.......kapan-kapan~
Bapak
penjual mulai tidak menghiraukan kami dan memalingkan wajahnya ke ibu sebelah,
pembeli baru yang kelihatannya lebih niat buat beli. Alasan gue dan Eonni gak
jadi beli sederhana sih, itu demi kelangsungan hidup satu bulan kedepan. Hemat
cyiiiin..
Oke
tawar penawar session pertama gagal. Gue dan Eonni kembali berbalik ke arah
kanan, kelihatannya lebih banyak yang jualan di arah sana. Dengan mengendarai
motor secepat tokek, Eonni sibuk memperhatikan kiri-kanan dan gue tetap fokus
ngeliatin ke depan, secara gue yang ngebonceng.
Satu,
dua, tiga.... penjual langsat terlewati, alasannya simple, karena mereka jualan
dari arah berseberangan jalan, karena gue lebih terbiasa naik odong-odong, jadi
agak takut kalo naik motor dan tiba-tiba nyebrang gitu aja. Gue trauma, soalnya
gue pernah ditikung dari belakang, ceritanya gini, etapi udah ah, forget it.
Lanjut...
Kemudian
agak maju gue menemukan penjual langsat, kembali bertuliskan “LANGSAT PUNGGUR”
gue langsung berbelok dan mulai untuk tawar menawar session kedua, semoga ini berhasil.
Kali
ini gue yang beraksi, Eonni cuma sebagai pengamat, ala-ala Roy Suryo gitu, kali aja yang dijual cuman langsat hasil manipulasi photoshop. Di penjual yang satu ini
terlihat seorang bapak dan pria...tampan, ganteng, imut dan keriting. Tiba-tiba
gue keingat mantan yang sekarang lagi merantau di Eropa, yup Harry Style. Dan dengan
cantik nan imut, gue pun bertanya..
Gue : “Berapa sekilo, abang?” tanya gue
mendesah
Bapak: "10.000 dek" jawab si bapak yang seakan gue nanya dia
Gue
kembali berkoderia sama Eonni, dan Eonni agak menjelerkan lidahnya, menandakan
beli..beliii..beliiiiii...
Gue : Beli dua kilo bang, etapi satu setengah kilo aja deh..
Kemudian
bapak itu seakan berkode juga dengan si Harry Style KW dan dia terlihat
sibuk memasukkan langsat ke dalam kantong dengan menggunakan alat dapur semacam
mangkuk. Dan..
Harry : nggak dua kilo sekalian mba?
Gue : ah bebeb, segitu aja, irit beb” jawab gue
sambil memberikan sehelai uang senilai 20.000
Harry : *Menggambil uang sambil* “kalau mau
kembaliannya boleh tukeran nomer hape nggak nih?
Gue : “ngangungangungangu” jawab gue belagak cantik, padahal emang cantik.
Harry : *Melepas senyum manis* *dan
berlalu...*
Saat
itu yang kebayang dipikiran gue adalah “Dia joget-joget kecil sambil nyanyi What
Makes You Beautiful”. Gue hanyut, tenggelam, dan lebay. Dan tanpa gue sadari gue
udah di rumah aja. Benar-benar hipnotis ini. Aih.....
Setelah
di rumah, tanpa sadar gue dan Eonni nggak mencicipi sedikitpun langsat itu,
nggak nawar, dan gak nanya manis atau nggak, sumpah itu langsat asem sebagian,
ini kitanya yang bego atau penjualnya sih?? Tapi semakin mau habis, langsat
yang asem menjadi semakin manis......karena laper.
Malam
berikutnya gue dan Eonni mau beli lagi, disitu dan ternyata udah gak ada
apa-apa lagi, gelap gulita, mungkin karena udah abis dan bukan musim langsat
lagi. Jadi sekarang gimana kalau gue mau lihat Harry Style lagi, si abang
penjual langsat. Setiap kali lewat jalan itu, tak pernah terlihat abang itu
lagi. Terkadang ada yang jualan buah lain selain langsat tapi itu bukan dia.
Dari itu gue berpikir jangan-jangan dia beneran Harry Style yang lagi nyamar jadi penjual langsat, coba kemaren gue ajak photo bareng. Aih telatkan.
Tapi...
Karena
langsat malem itu, gue bisa melihat Harry Style secara live, walaupun KW.
Karena
langsat malem itu, yang asem bisa jadi manis.
Karena
langsat malem itu, gue jadi suka langsat.
Dan
karena langsat malem itu, lebay gue menjadi-jadi.
Iya,
gue tau gue lebay dan cantik.
Yup
cukup sekian cerita soal Langsat, tetaplah bercerita bersama unyukk dan put
your comment nyuuuukkkkk. Terima kasih :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon kritik, saran, dan kasih sayangnya teman - teman :D